Banda Aceh, 22 Juni 2024 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait perubahan cuaca signifikan yang akan dialami Provinsi Aceh menyusul berakhirnya periode cuaca El Nino. Menurut Zakaria, Kasi Data BMKG Kelas I SIM, peralihan ini diprediksi akan membawa cuaca La Nina yang berpotensi mempengaruhi intensitas hujan dan aktivitas badai di wilayah tersebut.
Cuaca La Nina Berpotensi Meningkatkan Curah Hujan dan Aktivitas Badai
Cuaca La Nina yang diperkirakan mulai dari bulan Juni hingga Juli 2024 akan berlangsung dengan intensitas yang diperkirakan lemah, namun tetap berpotensi meningkatkan curah hujan secara signifikan. Wilayah-wilayah seperti Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua Barat diprediksi akan menjadi fokus curah hujan tinggi pada periode tersebut.
Aktivitas Gempa Bumi di Aceh Selama Sepekan
Selain perubahan cuaca, BMKG juga mencatat aktivitas gempa bumi di wilayah Aceh dalam rentang waktu 14 hingga 20 Juni 2024. Terdapat 23 kejadian gempa bumi, dengan hanya tiga di antaranya dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya adalah gempa berkekuatan 4.1 Skala Richter pada tanggal 19 Juni 2024, dengan episenter berlokasi 94 KM Barat Daya Sinabang Aceh.
Himbauan dan Kesiapan Menghadapi Perubahan Cuaca
Dalam menghadapi perubahan cuaca yang signifikan ini, BMKG telah menghimbau agar seluruh lapisan masyarakat di Aceh, terutama mereka yang beraktivitas di luar ruangan seperti nelayan, petani, dan pengusaha perkebunan, untuk tetap waspada. Kesiapan dalam mengantisipasi dampak dari cuaca La Nina, termasuk peningkatan intensitas hujan dan potensi badai, menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan kelancaran aktivitas sehari-hari.